Sabtu, 12 Maret 2011

Benci Jadi Cinta ?

Seperti biasanya di waktu istirahat ....
Bisma dan Ditha bertengkar hanya karena masalah sepele. Jika diperhatikan, mereka berdua lebih mirip dengan Tom and Jerry yang sering bertengkar. Dan pagi ini, mereka bertengkar hanya karena masalah tempat duduk di Kantin sekolah mereka.
"gue yang duduk di sini duluan !" ujar Bisma dengan nada ketus
"apa ? enak aja lo ! jelas-jelas gue yang duduk duluan di situ !" balas Mitha yang tidak mau kalah dengan Bisma

Saking hebatnya mereka bertengkar, teman-teman smereka berdua pun sampai bingung harus dengan cara apa agar Bisma dan Mitha bisa berdamai. Dan akhirnya, Rangga dan Rafael sahabat Bisma, hanya bisa menenangkan hati Bisma dan memisahkannya dari Mitha. Begitu pun dengan Ditha dan Zee, dua orang sahabat Mitha hanya bisa melakukan hal yang serupa dengan Rangga dan Rafael.

Keesokan harinya, saat Mitha dan dua orang sahabatnya sedang berjalan di koridor sekolah, tiba-tiba mereka bertemu dengan Bisma, Rangga, dan Rafael. Bisma meledek Mitha dengan menjulurkan lidahnya. Saking kesalnya, Mitha ingin memukul Bisma, tetapi tubuh Mitha di tahan oleh Ditha dan Zee dan di bawa masuk ke dalam kelas mereka. Ditha dan Zee mulai bosan dengan sikap Mitha yang selalu bertengkar jika bertemu dengan Bisma. Salah satu dari mereka pun bertanya kepada Mitha
"Mitha, lo gak bosen setiap hari berantem terus sama Bisma ?" tanya Zee
"habis dia duluan yang nyari masalah sama gue, Zee" jawab Mitha
"wahh.... bisa benci jadi cinta kalo kaya gini mah" balas Ditha yang tidak mau ketinggalan
"what ? gue benci jadi cinta sama Bisma ? gak mungkin !" Jawab Mitha dengan nada marah
"ciieeillah... marah berarti bener tuh " ujar Zee
"ya terserah lo berdua aja deh " jawab Mitha

Beberapa hari kemudian,
Setelah menjalani hari-hari nya yang selalu bertengkar Bisma, Mitha tidak masuk sekolah karena sakit tifus yang sedang di alaminya sampai dia harus di rawat di rumah sakit. Bisma yang mengetahui hal itu tiba-tiba merasa sedih dan merasa ada yang kurang setiapdiapergi ke sekolah. Bisma menjadi sering memikirkan Mitha. Begitu pun dengan Mitha. Dia menjalani hari-harinya di rumah sakit tanpa bertengkat dengan Bisma. Bukannya merasa senang, Mitha malah merasa sedih. Karena sehari-harinya di Rumah Sakit dia merasa ada yang kurang karena tidak bertengkar dengan Bisma lagi. Mitha ingin cepat sembuh dan bertengkar kembali dengan Bisma. Tetapi karena keadaan tubuh Mitha masih lemah, dia di haruskan untuk tetap berada di Rumah sakit selama beberapa hari.

Bisma yang merasa kesepian karena ketidak hadiran Mitha di sekolah. Bisma pun mencoba bertanya kepada kedua sahabatnya, Rangga dan Rafael tentang perasaan yang sedang di alaminya sekarang ini. Rangga pun mulai menduga bahwa Bisma mulai menyukai Mitha.
"Bisma, gue rasa kayanya sekarang lo mulai ada perasaan deh sama Mitha" ujar Rangga
"kayanya sih begitu ga, sejak dia di rawat di rumah sakit, gue jadi sering mikirin dia" jawab Bisma
"mendingan, lo coba tembak aja si Mitha." saran Rafael
"Nembak Mitha ? emang dia punya perasaan yang sama kaya gue ?" tanya Bisma
"ya... barangkali gitu" jawab Rafael sambil senyum-senyum ke arah Rangga

Bisma menerima saran dari Rafael. Dia pun meminta tolong kepada Rangga, Rafael, Ditha, dan Zee untuk menyusun skenarionya. Ditha dan Zee pun menyetujui permintaan tolong Bisma. Karena mereka berdua yakin, bahwa Mitha memiliki perasaan yang sama dengan Bisma.

Rencana pun akan segera di laksanakan, Sore hari pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Borromeus Bandung.
Bisma, Rangga, dan Rafael pergi menjenguk Mitha. Setelah sampai tempat tujuan, mereka bertiga langsung mencari ruangan tempat Mitha di rawat.Setelah sampai di ruangannya, salah satu dari mereka pun mengetuk pintu dan terdengar jawaban "masuk !" dari Zee. Mereka pun membuka pintu

Mitha kaget, dan tidak menyangka. Sosok Bisma yang sangat membenci dirinya datang dan menjenguk dirinya. Karena merasa tidak enak, Mitha pun menyuruh Bisma, Rangga, dan Rafael duduk dan mengobrol. Setelah sekian lama mereka mengobrol, satu per satu dari mereka pun keluar ruangan dengan berbagai alasan. Terkecuali Bisma dan Mitha. Mereka tetap berada di dalam ruangan. Karena mereka berdua membisu, Bisma pun yang memulai percakapan duluan
Bisma : udah agak mendingan sakitnya ?
Mitha : iya, kata dokter beberapa hari lagi gue udah boleh pulang
Bisma : Mitha, gue mau ngomong jujur sama lo
Mitha : mau ngomong apa ?
Bisma : sebenernya, dari awal gue dateng ke sini, bukan cuma mau jenguk lo doang. Gue mau bilang sesuatu    sama lo
Mitha : iya, mau bilang apa ?
Bisma : gue sayang sama lo Mitha, mau gak jadi pacar gue ?
Mitha : gue gak bisa Bis... gue benci sama lo
Bisma : Lo benci sama gue ? Kenapa ?
Mitha : iya, gue bener-bener Cinta sama lo Bisma. gue mau jadi pacar lo
Bisma : thank's ya Mitha ( Bisma bangun dari tempat duduknya, mencium kening Mitha dan memeluknya )

Kemudian, Rafael, Rangga, Ditha, dan Zee muncul dari balik pintu dan serempak berkata "Ciiieeeee". Rafael dan Rangga pun menggoda Bisma dan Mitha dengan berkata "kayaknya kita bakal dapet PeJe nih ... (Pajak Jadian maksudnya)" Ditha dan Zee pun membalas " Ny'i.. bener banget tuh". Bisma dan Mitha hanya tersenyum. Mereka pun mulai menjalani hari-hari mereka dengan senyuman dan candaan, tidak ada pertengkaran yang tidak jelas lagi di antara mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar