Sabtu, 26 Maret 2011

i'm sorry, i'm leaving you, Rafael ...

"Ras, kesini sebentar. Papah mau bicara"  papah menyuruhku untuk menghampirinya
"iya pa, tunggu sebentar" kataku sambil berlari kecil menuruni tangga menuju ruang tamu

Langkahku terhenti saat melihat seorang cowok yang sedang bersama papah dan mamah, dan juga Om Landry dan Tante Alia. "ada apa, pah ?" tanyaku kepada papah yang sedang mengobrol bersama Om Landry. Papah pun menoleh ke arah ku sehingga membuat semua orang yang ada di ruang tamumemandang ke arah ku, terutama "cowok" itu.

"sini sayang, duduk di sebelah mamah sama papah" ujar papah yang menyuruhku duduk di dekatnya.
"iya, pah..." jawabku sambil tertunduk malu karena sejak tadi di perhatikan oleh "cowok" itu.

"Ras.. kamu masih inget kan, sama Om Landry sama Tante Alia ? ini anaknya, Rafael Landry Tanubrata" kata papah sambil mengenalkan "cowok" itu kepadaku.

"Rafael Tan.. panggil aja Rafael" kata "cowok" itu sambil menyalamiku

"Anggana Raras.. panggil aja Raras" kataku sambil melepaskan tanganku seusai menyalaminya

"udah saling kenal kan ? sekarang papah mau ngasih tau sesuatu ke kalian berdua" ujar Papah

"mau ngasih tau apa, pah ?" tanyaku kepada papah

"emm..... papah, mamah, Om Landry, sama tante Alia udah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua, Raras dan Rafael" kata Papah sambil memandang ke arahku dan Rafael.

Aku terkejut, mendengar keputusan dari papah tadi. Rasanya seperti  serangan jantung datang menghampiriku.Mendengar keputusan itu, aku langsung mengiyakan semua itu tanpa berfikir panjang. Aku pasrah dengan kenyataan itu. Mungkin perasaanku telah mati karena seorang "lelaki" yang ku cintai meninggalkan ku sendiri di sini dengan semua kenangan yang tak terlupakan.

Ketika pertama kali ku pergi berkencan dengan Rafael di pantai Lovina, aku hanya diam saja. Rafael tidak tinggal diam, dia bertingkah yang aneh sampai-sampai membuatku tertawa. Dia mengajakku memancing di dermaga, berlarian di pinggir pantai, dan mengajakku piknik bersamanya di pantai itu.Tidak hanya suka membuatku tertawa, dia juga sangat perhatian terhadapku.

Perhatiannya semakin membuatku gelisah saat dia mengajakku jalan-jalan menggunakan kapal perahu miliknya dan melihat lumba-lumba. Ketika itu Rafael memegang tanganku dan berkata "Raras, aku akan melakukan apapun agar kamu bahagia berada di sisiku". Aku tersenyum saat mendengar pengakuannya itu. " Aku janji Ras, i promise it girl, cause' my heart is just for you, girl " aku pun kembali tersenyum mendengar janjinya.

"Ya Allah... mengapa kau hadirkan Rafael di saat perasaanku ini telah mati ? aku tak sanggup menyakiti Rafael. Aku tak mampu melihatnya menangis, saat dia mengetahui bahwa aku belum bisa menyayanginya"

kataku membatin dalam hati.

Sudah satu tahun aku berpacaran dengan Rafael dan menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship) karena Rafael harus kuliah di Bandung dan aku harus menetap di rumah orangtuaku ini, di Bekasi. Meskipun hubungan jarak jauh ini aku dan Rafael jalani, hubunganku dengan Rafael tetap baik.

Kamis, 14 Januari 2010

Rafael datang ke rumahku bersama Om Landry dan Tante Alia. Mereka datang untuk membicarakan tanggal pertunanganku dengan Rafael. Dan pada akhirnya, papah dan Om Landry sepakat untuk melaksanakan pertunanganku dengan Rafael pada tanggal 14 Februari 2010, tepat pada hari Valentine. Begitu pun dengan mamah dan Tante Alia, mereka berdua juda setuju dengan tanggal yang di tetapkan oleh papah dan Om Landry. Aku tidak menyangka, satu bulan lagi akan bertunangan dengan Rafael.

Kamis, 28 Januari 2010

Rafael datang ke rumahku bersama teman satu grupnya di sm*sh. Saat aku hendak menuruni tangga untuk menghampiri mereka, aku langsung berhenti melangkah saat melihat "lelaki" itu ada di antara anak-anak sm*sh. ya, Handi Morgan Winata atau Morgan. Lelaki yang pernah ku cintai dulu sewaktui aku belum mengenal Rafael.

"Ya Allah... mengapa kau hadirkan Morgan kembali, di saat aku mulai menyayangi Rafael. Di saat aku mulai merasa nyaman setiap berada di dekat Rafael. ..?"

ujarku membatin dalam hati.


Kamis, 4 Februari 2010

Aku berjalan menyusuri pantai Lovina.Tiba-tiba,Rafael memanggolku dan menarik tanganku " Ras ! kamu ngapain jalan-jalan di pantai malem-malem begini ? kenapa kamu gak ngajak aku aja ?" tanya Rafael yang mencemaskanku.
"Gak apa-apa kok Raf, aku udah terbiasa kayak gini" jawabku

Rafael menarik tanganku dan memelukku sangat erat. Dia membisikkan sesuatu kepadaku
"aku takut kamu kenapa-kenapa ras, aku takut kamu sakit. Aku janji, aku akan berusaha untuk menjaga kamu selama aku mampu. Aku sayang bangetb sama kamu Ras, i heart you, my Girl" dan kemudian menciumku.

Saat aku sedang berpelukan dengan Rafael, aku melihat ada seseorang yang mengawasiku dengan Rafael yang tidak lain adalah Morgan. Dia memperhatikanku dan Rafael dengan tatapan yang sedih.

Sabtu, 6 Februari 2010

Aku sedang duduk termenung di pinggir pantai Lovina pada saat malam hari, memikirkan pertunanganku dengan Rafael, dan perasaan Morgan. Saat aku sedang termenung, tiba-tiba Morgan menghampiriku dan berkata.
"kenapa ras ? kenapa kamu mau tunangan sama Rafa ? sahabat aku sendiri ?"

"Sekarang aku mau nanya sama kamu,kenapa kamu dulu ninggalin aku sendiri di sini tanpa ngasih kabar ?" aku pun balik bertanya kepada Morgan

"aku minta maaf ras, Aku gak pernah bermaksud buat ninggalin kamu" kata Morgan sambil memelukku

"aku mohon sama kamu ras, tolong batalin pertunangan kamu sama Rafael, aku gak kuat nanggung ini semua ras.." ujarnya sambil menangis memelukku.

Senin, 8 Februari 2010
Bisma,Rangga,Dicky,Reza, dan ilham datang ke rumahku. Bisma dan Rangga bertanya soal pembicaraanku dengan Morgan pada hari sabtu lalu.

"Ras, lo gak ada maksud buat nyakitin hatinya Rafael kan ?" tanya Bisma

"iya Ras, Rafa bilang ke gue kemaren kalo dia tuh shock banget ngeliat lo di peluk sama Morgan" ujar Rangga yang ikutan bertanya

"gak koq, gue sama sekali gak ada maksud buat nyakitin hatinya Rafa.. " ujarku dan mulai terisak. Aku pun menceritakan tentang sebenarnya yang terjadi dari awal sampai akhir kepada Bisma,Rangga,Dicky,Reza, dan ilham.

Jum'at, 12 Februari 2010

Aku jalan-jalan bersama Rafael di pesisir pantai Lovina pada malam hari, memang itu kebiasaan ku dengan Rafael selama berpacaran. Tiba-tiba Rafael berhenti berjalan dan menarik tanganku.
"Ras, aku udah tau semuanya dari temen-temen aku. kalo emang kamu masih sayang sama Morgan, aku rela ngelepasin kamu, asalkan kamu bahagia sama Morgan nanti" ujarnya

"Gak raf... sekarang aku udah gak sayng sama Morgan, Morgan cuma temen biasa doang, gak lebih .. sayang aku tuh cuma buat kamu aja Raf.." jawabku

"tapi, Morgan masih sayang sama kamu, Ras..." balas Rafael

"....." tidak ada jawaban dariku, aku benar-benar bingung harus menjawab apa

Sabtu, 13 Februari 2010

Aku berjalan menembus angin di pantai Lovina. Aku berdiri memandang keadaan di sekelilingku sambil memikirkan Rafael dan Morgan. Lalu, aku memandangi botol hijau yang ada di dalam genggaman tanganku.

"mungkin ini cara yang terbaik untuk kita bertiga, Rafael, Morgan. Aku gak mau di antara kalian berdua ada yang tersakiti' ujarku dalam hati sambil membuka tutup botol Racun tersebut dan meminumnya sampai habis

Saat aku tengah meminum Racun tersebut, Rafael teriak memanggilku dan berlari menangkap tubuhku yang hampir jatuh ke pasir pantai. ku pun terjatuh dalam pelukan Rafael

"kenapa ras ? kenapa ? kenapa kamu lakukan hal ini buat aku ?" tanya Rafael sambil menangis

"aku gak mau di antara kamu sama Morgan ada yang tersakiti. Mungkin ini cara yang terbaik, Raf...Maaf aku harus ninggalin kamu, sayang. I Heart You, my Prince, you are the last for me, makasih kamu udah ngasih aku kesempatan untuk meninggal di pelukan kamu, Rafa..." kataku dan menutup mata untuk selama-lamanya...

"Gak Ras ! kamu gak boleh ninggalin aku ! Bangun Ras.. bangun ! aku sayang sama kamu, Ras... maafin aku gak bisa jagain kamu, maafin aku gak bisa nepatin janji aku" ujar Rafael yang menangis dan memeluk tubuhku yang sudah tak bernyawa lagi.

Minggu, 14 Februari 2010

"Harusnya hari ini jadi hari bahagia kita,Ras. Harusnya hari ini kita tunangan" ujar Rafael yang menangis di depan batu nisanyang bertuliskan namaku. Papah menghampiri Rafael dan menenangkannya, Beliau pun memberikan sepucuk surat dari ku

"ini, Om temuin surat ini di atas meja belajarnya Raras.ini buat kamu, Raf.." ujar papah

"iya, makasih ya Om" jawab Rafael dan mulai membaca surat tersebut


Dear Rafael....


sayang, mungkin kamu membaca surat ini ketika aku sudah pergi meninggalkanmu
kamu harus tahu Raf, kamu yang selalu aku sayangi ...
kamu satu-satunya orang yang bisa membuat ku merasa nyaman...
sebab aku pergi meninggalkanmu, karena AKU MENCINTAIMU RAFAEL
aku gak mau kamu sama Morgan tersakiti
aku menganggap Morgan hanya masa laluku,


Aku bahagia karena kamu mencintaiku, Rafael..


Thank's for be the last for me, My Prince.
I Need You, I Love You, and I Heart You, my Boy ...


-    Raras    -




4 komentar:

  1. ceritanya lumayan bagus tuh.. dalem juga bahasanya.. lanjut bikin cerita lagi yah.. *senuymdansemangat!!

    BalasHapus
  2. makasih buat komentarnya :)
    *Salam Cenat Cenut ya !

    BalasHapus
  3. bagus ceritanya mendalam banget ..

    cuman aku sedikit iri sihhh..

    gimana carannya buat yg kayak gini yah

    BalasHapus
  4. sumpah, dalem banget...
    keren keren...

    gmana bisa hayalannya bisa sampe kesitu??? wow...
    yg pas hari sabtu, 6 februari 1020 paling bagus sumpah deh...

    BalasHapus